Pacuan Kuda Arcamanik Tinggal Kenangan


Derap langkah kuda dan suara riuh masyarakat kini sudah tidak terdengar lagi di sebuah area pacuan kuda yang berada di Jalan Pacuan Kuda, Arcamanik, Bandung. Lapangan yang dahulu selalu menjadi magnet para penikmat olahraga berkuda, kini sudah tidak berfungsi lagi.
Awalnya, lapangan ini dibentuk oleh sekelompok orang yang menyukai olahraga berkuda pada tahun 1974. Sebelum ada di Arcamanik, pacuan kuda pada awalnya ada di Tegalega, Bandung. Saat pindah ke Arcamanik, pacuan kuda telah siap digunakan.

Sebelum hanya menjadi pacuan kuda, lapangannya lebih luas karena dibuat juga lapangan golf. “Karena orang-orang berkuda dulu itu hobi golf, maka dibuatlah lapangan golf”, ujar Jejen Rusyana Diyan selaku Sekretaris Umum Pordasi Jabar.
Seperti pacuan kuda pada umumnya, pada bagian samping lapangan terdapat tribun yang merupakan tempat menonton pacuan kuda. Namun jika kita lihat sekarang, kondisi bangunannya sudah sangat tidak layak.
Tembok dan atapnyanya sudah tidak utuh. Selain itu, catnya sudah sangat pudar dan banyak terdapat coretan di mana-mana. Tribun itu kini hanya menjadi tempat kenangan bagi para penonton yang dahulu biasa menonton pacuan kuda.
Sisa-sisa arena pacuan pun masih dapat kita lihat jelas di lapangan ini. Namun sejak tahun 2012, sesuai dengan keputusan Pemerintah Jawa Barat, bagian tengah lapangan disulap menjadi GOR yang akan digunakan untuk Pekan Olahraga Nasional (PON) 2016.
Menurut pengakuan pelatih kuda M. Udis, kuda-kuda yang berasal dari Bandung merupakan kuda-kuda yang sangat bagus. Sejak dulu, kuda-kuda asal Bandung selalu ada yang disebar ke provinsi lain untuk dilombakan.
“Ini kan sebetulnya sejarah di Jawa Barat karena dulu Parahyangan itu kuda-kudanya sudah tersebar ke mana-mana ke provinsi-provinsi lain”, ujar M. Udis.
Walaupun sudah tidak digunakan untuk lomba pacuan, kuda-kuda tersebut masih dirawat dengan baik. Menurut pengakuan M. Udis, kini terdapat 200 ekor kuda di istal (kandang kuda) yang berada di sebrang lokasi pacuan kuda Arcamanik.
Kuda-kuda yang ada di istal pun merupakan kuda hasil persilangan. Untuk kuda betina berasal dari Indonesia, sedangkan untuk kuda jantan diimport dari negara lain seperti Australia dan Amerika.
Kuda-kuda tersebut selalu diberi asupan makanan yang khusus agar staminanya tetap terjaga. Tidak hanya itu, kuda pun selalu dilatih untuk dipersiapkan ikut serta dalam PON 2016. "Kuda-kuda ini tetap dilatih dari hari Senin sampai Sabtu, kalau hari Minggu libur", tambah M. Udis.
Sutardi, salah satu warga yang tinggal di Arcamanik menceritakan suasana pacuan kuda yang dahulu selalu ramai. Ia pun mengaku sudah beberapa kali menonton lomba pacuan kuda. Dirinya selalu menonton di lapangan tenis yang ada di samping pacuan kuda.
"Kalau pacuan kuda biasa kaya kuda kampung, dari mana-mana banyak yang nonton. Ada delman dari mana-mana, ada dari Bandung Selatan, Bandung Timur, Bandung Utara, semua tumplek di situ", ujar Sutardi.
Pemandangan tersebut tentunya sudah tidak bisa kita temukan lagi di pacuan kuda Arcamanik. Kini jika kita coba tengok ke area pacuan kuda, kita masih akan menemukan beberapa ekor kuda yang diliarkan begitu saja. Tidak hanya itu, bahkan ada beberapa kuda yang disewakan kepada anak-anak untuk sekadar berkeliling.
Pertandingan terakhir yang diselenggarakan di pacuan kuda Arcamanik yaitu pada tahun 2009. Saat itu, dihadiri oleh Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan. Pada kesempatan yang sama, beliau menyampaikan bahwa pacuan kuda Arcamanik akan dipindah ke Jatinangor. Namun, pihak Pordasi tidak mengetahui pasti apa alasan tidak jadinya.
“Pordasi dan masyarakat berkuda Jawa Barat ini tidak masalah tapi idealnya kan sebelum dibangun itu sudah ada, ya minimal sudah pastilah di mana kita pindahnya kan sekarang belum pasti”, tambah Jejen Rusyana Diyan.
M.Udis selaku pelatih kuda pun menambahkan bahwa ia sendiri sudah pernah mendengar kabar kalau nantinya pacuan kuda akan dipindah. Namun kabar pemindahan tersebut belum jelas kapan dan di mananya. Pacuan kuda yang kini sudah tidak ada ini ternyata menjadi standar nasional karena di tempat lain tidak ada. Pordasi pun berharap jika nanti ada lapangan pengganti, minimal harus memiliki kualitas yang sama dengan pacuan kuda di Arcamanik.


   

Comments

  1. Salam untuk kalian para member setia S1288poker, bagi kalian yang ingin bergabung bersama kami di S1288poker kalian bisa langsung saja mendaftarkan diri kalian disini dan ajak teman kalian untuk bermaian di S1288poker,com dapat kan bonus juga bonus freechips setiap hari nya.
    WA : 081910053031

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Perbedaan Rating dan Share

Rangkuman Buku Jurnalisme Investigasi - Septiawan Santana